Rabu, 30 Mei 2012

Surat Untuk #16

Hai yg disana apa sudah sholat magrib?
Apa kamu masih berdoa tentang kita?
Oh iya, apa kabar botol isi bintang-bintang kertas, surat, dan foto kita itu? Semoga masih kamu simpan ya, yah..walaupun 3 bintangnya udah kamu balikin bersama surat terakhir yg kamu kasih untukku.
Aku baik-baik saja, bahkan sampai detik ini. Tapi, tidak demikian keadaan hatiku.
Hampir 2 minggu kita pisah, masih tak ada yang bisa mengganti kenangan kita.
Derry Chandra Wijaya.. Laki-laki yang selalu ada mengisi waktuku sejak kita berpisah, tapi dia tetap gagal menggantikan kamu.
Fisik yang proporsional, anggota paskibra, pemain basket, juara umum & penerima beasiswa di sekolahnya, taat sholat, sosok laki-laki yang lembut,mandiri, dan dewasa... Ia slalu bilang padaku 'aku mau kamu jadi yang terakhir. Sampai 8 tahun lagi, dari aku 0 sekarang ini sampai aku sukses nanti, aku mau terus sama kamu. Aku mau kamu yang nemenin aku...' Mungkin di mata perempuan lain, ia sosok yang nyaris sempurna.. Tapi kamu tau, aku tetap belum dan aku tidak tau apakah ia bisa menggantikan posisimu.
Kamu tau bagaimana rasanya berjalan dengan seseorang yang sosoknya tak ada dihatimu?
Kamu tau bagaimana rasanya secara tak sadar menyebut namamu ketika aku memanggilnya?
Kamu tau bagaimana rasanya mencoba mencintai seseorang dan bahkan ketika kamu mencoba yang kamu dapatkan hanya kegagalan?
Dan kamu tau bagaimana rasanya terus mencoba menepati janji akan berubah demi siapapun pasangan hidupmu agar kamu tidak kehilangan lagi, padahal dihatimu hanya ada masa lalu?
Dari situ kamu bisa menilai, bagaimana nama dan kenangan tentangmu sangat amat lekat di hati ini.
Mungkin sedikit aneh kedengarannya, aku yang sudah bersama orang lain namun masih merindukan kamu.
Bahkan mungkin kamu nilai aku jahat.
Bukan.. Bukan maksudku untuk bersikap tak adail kepadanya, hanya saja aku mencoba jujur. Aku tak mau lagi terlambat mengatakannya, aku hanya tak mau apa yang seharusnya aku katakan tapi tidak aku katakan karena malu. Aku takut kamu pergi tanpa tau apa perasaanku. Setidaknya aku lega sudah mengutarakannya lewat surat yang entah akan kamu baca atau tidak.
Entah sampai kapan aku terus dalam keadaan seperti ini.
Di satu sisi aku slalu berusaha menepati janjiku untuk berubah jadi perempuan yang tidak lagi acuh tak acuh dan slalu baik meskipun janji itu harus aku laksanakan bukan untukmu, tapi untuk orang lain selain kamu, tapi di satu sisi lagi aku tidak bisa menghapus semua tentang kita, yah kecuali aku amnesia, atau mati.
Seandainya kamu minta aku untuk kembali, mungkin aku akan meng-iya-kan-nya. Tapi aku tau itu mustahil. Itu angan-angan.
Aku terus berharap kamu masih membutuhkanku dan mengajakku pergi dari semua sepi dan kekosongan ini.
Apa mungkin?? Dan apa kamu bersedia?


Bintang Hatiku - Ipang

Aku slalu bernyanyi lagu yang engkau ciptakan,
Kau nyanyikan
Dan aku slalu ikuti semua cerita tentangmu,
Hari-harimu

Kau... Jadi inspirasiku
Semangat hidup
Dikala aku sedih,
Dikala aku senang
Disaat sendiri dan kesepian
Kau bintang di hatiku..

Apapun yang kau lakukan
Baik dan buruk bagiku tetap indah
Tak satupun alasan untuk melupakanmu,
Meninggalkanmu..

Aku slalu berdiri mendukungmu,
Dikala engkau terbang
Dikala engkau jatuh
Sampai mati ku kan tetap setia

Aku slalu berdiri di belakangmu
Di kala kau dipuja
Di kala kau dihina
Sampai mati ku kan tetap membela

Kau tetap bintangku
Kau superstarku

With love, your po... #16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar